Jl. Kedungmundu Raya No.18,
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia - 50273
Telp. (024) 76740293, 76740296 Fax. (024) 76740291
SMS : 08383-818-3833
Orientasi Program Studi Kelas Kerja Sama Lab. RSUP Dr. Kariadi & Lab. Klinik Prodia.
Selamat untuk Bp. Budi Santosa yang Telah Lulus S-3 Kesehatan Undip.
Gedung NRC Universitas Muhammadiyah Semarang.
Keluarga besar Jusrusan Analis Kesehatan FIKKES UNIMUS.
Praktik Kerja Lapangan di Mabes Polri Jakarta.
Pelatihan Plebotomi Menggunakan Tabung Vacutainer.
Akreditasi BAN PT Analis Kesehatan UNIMUS Tahun 2013.

Selamat untuk Bp. Budi Santosa yang Telah Lulus S-3 Kesehatan Undip


Bp. Budi Santosa Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (Fikkes) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) berhasil meraih gelar doktor (S-3) dari program studi Ilmu Kedokteran/Kesehatan Undip.

Lewat disertasi “Pengaruh Prevensi Suplementasi Seng (Zn) terhadap Kadar Metallothionein dan Biosintesis Heme Pada Tikus Rattus Norvegicus Terpajan Pb” Budi Santosa lulus Cum Laude dengan IPK 3,77 dan lama studi 3 tahun 16 hari. Prof Dr dr Hertanto Wahyu Subagio MS SPGK (yang juga Pembantu Rektor I Undip) menjadi promotor Budi Santosa dan co-promotor dr Lisyani Suromo SpPK (K) serta Dr Dra Henna Rya Sunoko Apt MES. Penguji di antaranya Prof Dr dr Anies Mkes PKK (ketua), Prof Dr dr Hardhono Susanto PAK (K) (sekretaris), Prof Dr dr JB Suparyatmo SpPK (K) dan Prof Dr dr Soeharyo Hadisaputro SpPD (KPTI) serta dr Onny Setyani PhD (masing-masing sebagai penguji).

Pada paparan disertasinya, Budi Santosa menyatakan Indonesia punya potensi besar menjadi negara dengan jumlah penderita anemia tinggi. Data WHO menunjukkan 24,8 % penduduk dunia terkena anemia. Prevalensia anemia tertinggi terjadi pada kelompok anak pra sekolah (47,4%), ibu hamil (41,8%), wanita tidak hamil 30,2 % dan anak usia sekolah 25,4 %. Asian Development Bank tahun 2012 menyebutkan 22 juta anak Indonesia terkena anemia. Di Jateng menurut data Dinas Kesehatan Propinsi Jateng tahun 2007 terjadi prevelansi anemia 55,5 %, kota semarang tahun 2005 sebesar 53 %. Menurt WHO jika terjadi prevelasni di atas 40 % maka secara signifikan kesehatan masyarakat tersebut memiliki masalah kesehatan”.ujar Budi Santosa, Selasa. (Sgi), SEMARANG (KRjogja.com)

No comments:

Post a Comment